Selasa, 23 April 2013

Lapisan Sosial Masyarakat


Lapisan sosial atau stratifikasi sosial yaitu suatu pelapisan sosial yang membagi ke dalam tingkatan-tingakatan tertentu dalam masyarakat yang kemudian membedakan antara satu dengan yang lain dalam kehidupan bermayarakat. Setiap masyarakat memiliki lapisan sosial masing-masing. Di kota Boyolali terdapat banyak lapisan sosial dalam masyarakat, salah satunya di daerah tempat tinggal saya, yaitu di Desa Urutsewu Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Lapisan sosial yang terdapat di daerah saya tersebut juga bermacam-macam mulai dari lapisan atas, lapisan menengah, dan  lapisan bawah.
Penggolongan pelapisan sosial tersebut biasanya berdasarkan ekonomi, pendidikan, dan jabatan atau status dalam masyarakat. Ekonomi membedakan masyarakat  menurut besarnya pendapatan atau kekayaan seseorang. Pendidikan membedakan masyarakat antara yang berpendidikan tinggi dengan orang yang berpendidikan rendah atau bahkan tidak berpendidikan. Status dalam masyarakat menunjuk pada perbedaan martabat dan jabatan yang dimiliki seseorang dalam masyarakat. Pada dasarnya perbedaan martabat akan mengarah pada siapa yang akan menghormati dan siapa yang akan dihormati.
Di kota Boyolali khususnya di desa Urutsewu terdapat lapisan sosial yang bermacam-macam. Tingkat pendidikannya rata-rata. Sebagian dari masyarakat yang dapat meneruskan pendidikannya sampai perguruan tinggi dapat bekerja sebagai polisi, dokter, dosen, guru, tentara, pegawai bank, bahkan ada juga yang menjabat sebagai anggota DPR. Selain itu kekayaan juga membuat strata dalam masyarakat bagi yang mempunyai tingkat  ekonomi menengah karena mendapat warisan dari keluarga ataupun saudara, namun juga ada anggota masyarakat yang stratanya meningkat karena melalui usaha-usaha seperti pendidikan yang tinggi serta membuka usaha.
Namun dari seluruh masyarakat tersebut banyak yang memiliki tingkat ekonomi rendah. Mereka hanya dapat bekerja sebagai pedagang di pasar, peternak, petani, karyawan pabrik, tukang ojek, dan tukang parkir. Bahkan ada juga yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Tetapi sebagian dari masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi rendah tersebut tidak sedikit pula yang dapat membiayai anak-anaknya sampai masuk perguruan tinggi. Walaupun hanya bekerja sebagai pedagang di pasar, petani, peternak, tukang ojek, dsb. mereka berusaha untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai perguruan tinggi. Itu semua karena perjuangan dan keinginan mereka yang tidak ingin anak-anaknya bodoh. Mereka pun ingin anak-anaknya memiliki pekerjaan yang layak.
Semua masyarakat dengan ekonomi menengah maupun ekonomi rendah tinggal berdampingan tanpa membedakan strata-strata yang dimiliki. sehingga tidak ada konflik masyarakat yang disebabkan oleh strata sosial. Masyarakat hidup bersama dengan saling membantu satu sama lain dan membuat kerukunan yang sangat erat, dengan cara membentuk organisasi-organisasi seperti karang taruna pemuda pemudi, perkumpulan bapak-bapak, serta organisasi ibu-ibu dalam PKK. Hal itu diharapkan dapat mempererat hubungan dalam masyarakat agar tidak terjadi konflik dan perpecahan antar masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 23 April 2013

Lapisan Sosial Masyarakat


Lapisan sosial atau stratifikasi sosial yaitu suatu pelapisan sosial yang membagi ke dalam tingkatan-tingakatan tertentu dalam masyarakat yang kemudian membedakan antara satu dengan yang lain dalam kehidupan bermayarakat. Setiap masyarakat memiliki lapisan sosial masing-masing. Di kota Boyolali terdapat banyak lapisan sosial dalam masyarakat, salah satunya di daerah tempat tinggal saya, yaitu di Desa Urutsewu Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Lapisan sosial yang terdapat di daerah saya tersebut juga bermacam-macam mulai dari lapisan atas, lapisan menengah, dan  lapisan bawah.
Penggolongan pelapisan sosial tersebut biasanya berdasarkan ekonomi, pendidikan, dan jabatan atau status dalam masyarakat. Ekonomi membedakan masyarakat  menurut besarnya pendapatan atau kekayaan seseorang. Pendidikan membedakan masyarakat antara yang berpendidikan tinggi dengan orang yang berpendidikan rendah atau bahkan tidak berpendidikan. Status dalam masyarakat menunjuk pada perbedaan martabat dan jabatan yang dimiliki seseorang dalam masyarakat. Pada dasarnya perbedaan martabat akan mengarah pada siapa yang akan menghormati dan siapa yang akan dihormati.
Di kota Boyolali khususnya di desa Urutsewu terdapat lapisan sosial yang bermacam-macam. Tingkat pendidikannya rata-rata. Sebagian dari masyarakat yang dapat meneruskan pendidikannya sampai perguruan tinggi dapat bekerja sebagai polisi, dokter, dosen, guru, tentara, pegawai bank, bahkan ada juga yang menjabat sebagai anggota DPR. Selain itu kekayaan juga membuat strata dalam masyarakat bagi yang mempunyai tingkat  ekonomi menengah karena mendapat warisan dari keluarga ataupun saudara, namun juga ada anggota masyarakat yang stratanya meningkat karena melalui usaha-usaha seperti pendidikan yang tinggi serta membuka usaha.
Namun dari seluruh masyarakat tersebut banyak yang memiliki tingkat ekonomi rendah. Mereka hanya dapat bekerja sebagai pedagang di pasar, peternak, petani, karyawan pabrik, tukang ojek, dan tukang parkir. Bahkan ada juga yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Tetapi sebagian dari masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi rendah tersebut tidak sedikit pula yang dapat membiayai anak-anaknya sampai masuk perguruan tinggi. Walaupun hanya bekerja sebagai pedagang di pasar, petani, peternak, tukang ojek, dsb. mereka berusaha untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai perguruan tinggi. Itu semua karena perjuangan dan keinginan mereka yang tidak ingin anak-anaknya bodoh. Mereka pun ingin anak-anaknya memiliki pekerjaan yang layak.
Semua masyarakat dengan ekonomi menengah maupun ekonomi rendah tinggal berdampingan tanpa membedakan strata-strata yang dimiliki. sehingga tidak ada konflik masyarakat yang disebabkan oleh strata sosial. Masyarakat hidup bersama dengan saling membantu satu sama lain dan membuat kerukunan yang sangat erat, dengan cara membentuk organisasi-organisasi seperti karang taruna pemuda pemudi, perkumpulan bapak-bapak, serta organisasi ibu-ibu dalam PKK. Hal itu diharapkan dapat mempererat hubungan dalam masyarakat agar tidak terjadi konflik dan perpecahan antar masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar