Selasa, 23 April 2013

Model Konseptual Keperawatan Sister Callista Roy


Sebelum mengenal konsep dasar keperawatan Callista Roy akan lebih baik jika mengetahui filosofi, falsafah keperawatan. Filsafah keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasarkan pada alasan logis dan metode empiris.
Contoh dari falsafah keperawatan menurut Roy ( Mc Quiston, 1995 ) : Roy memiliki delapan falsafah yang kemudian dibagi menjadi dua yaitu empat berdasarkan falsafah humanisme dan empat yang lainnya berdasarkan falsafah veritivity.
Falsafah humanisme / kemanusiaan berarti bahwa manusia itu memiliki rasa ingin tahu dan menghargai, jadi seorang individu akan memiliki rasa saling berbagi dengan sesama dalam kemampuannya memecahkan suatu persoalan atau untuk mencari solusi, bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu, memiliki holism intrinsik dan selalu berjuang untuk mempertahankan integritas agar senantiasa bisa berhubungan dengan orang lain.
Falsafah veritivity yaitu kebenaran , yang dimaksud adalah bahwa ada hal yang bersifat absolut. Empat falsafah tersebut adalah :
a)      tujuan eksistensi manusia
b)      gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
c)      aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan umum.
d)     nilai dan arti kehidupan.
Roy kemudian mengemukakan mengenai konsep mayor, berikut beberapa definisi dari konsep mayor Callista Roy,
a.       sistem adalah kesatuan dari beberapa komponen atau elemen yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu kesatuan yang meliputi adanya input, control, proses, output dan umpan balik.
b.      derajat adaptasi adalah perubahan tetap sebagai hasil dari stimulus fokal, konsektual dan residual.
c.       problem adaptasi adalah kejadian atau situasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
d.      stimulus fokal adalah stimulus yang mengharuskan manusia berespon adaptif.
e.       stimulus konsektual adalah seluruh stimulus yang memberikan kontribusi perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh stimulus fokal.

Lapisan Sosial Masyarakat


Lapisan sosial atau stratifikasi sosial yaitu suatu pelapisan sosial yang membagi ke dalam tingkatan-tingakatan tertentu dalam masyarakat yang kemudian membedakan antara satu dengan yang lain dalam kehidupan bermayarakat. Setiap masyarakat memiliki lapisan sosial masing-masing. Di kota Boyolali terdapat banyak lapisan sosial dalam masyarakat, salah satunya di daerah tempat tinggal saya, yaitu di Desa Urutsewu Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Lapisan sosial yang terdapat di daerah saya tersebut juga bermacam-macam mulai dari lapisan atas, lapisan menengah, dan  lapisan bawah.
Penggolongan pelapisan sosial tersebut biasanya berdasarkan ekonomi, pendidikan, dan jabatan atau status dalam masyarakat. Ekonomi membedakan masyarakat  menurut besarnya pendapatan atau kekayaan seseorang. Pendidikan membedakan masyarakat antara yang berpendidikan tinggi dengan orang yang berpendidikan rendah atau bahkan tidak berpendidikan. Status dalam masyarakat menunjuk pada perbedaan martabat dan jabatan yang dimiliki seseorang dalam masyarakat. Pada dasarnya perbedaan martabat akan mengarah pada siapa yang akan menghormati dan siapa yang akan dihormati.
Di kota Boyolali khususnya di desa Urutsewu terdapat lapisan sosial yang bermacam-macam. Tingkat pendidikannya rata-rata. Sebagian dari masyarakat yang dapat meneruskan pendidikannya sampai perguruan tinggi dapat bekerja sebagai polisi, dokter, dosen, guru, tentara, pegawai bank, bahkan ada juga yang menjabat sebagai anggota DPR. Selain itu kekayaan juga membuat strata dalam masyarakat bagi yang mempunyai tingkat  ekonomi menengah karena mendapat warisan dari keluarga ataupun saudara, namun juga ada anggota masyarakat yang stratanya meningkat karena melalui usaha-usaha seperti pendidikan yang tinggi serta membuka usaha.
Namun dari seluruh masyarakat tersebut banyak yang memiliki tingkat ekonomi rendah. Mereka hanya dapat bekerja sebagai pedagang di pasar, peternak, petani, karyawan pabrik, tukang ojek, dan tukang parkir. Bahkan ada juga yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Tetapi sebagian dari masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi rendah tersebut tidak sedikit pula yang dapat membiayai anak-anaknya sampai masuk perguruan tinggi. Walaupun hanya bekerja sebagai pedagang di pasar, petani, peternak, tukang ojek, dsb. mereka berusaha untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai perguruan tinggi. Itu semua karena perjuangan dan keinginan mereka yang tidak ingin anak-anaknya bodoh. Mereka pun ingin anak-anaknya memiliki pekerjaan yang layak.
Semua masyarakat dengan ekonomi menengah maupun ekonomi rendah tinggal berdampingan tanpa membedakan strata-strata yang dimiliki. sehingga tidak ada konflik masyarakat yang disebabkan oleh strata sosial. Masyarakat hidup bersama dengan saling membantu satu sama lain dan membuat kerukunan yang sangat erat, dengan cara membentuk organisasi-organisasi seperti karang taruna pemuda pemudi, perkumpulan bapak-bapak, serta organisasi ibu-ibu dalam PKK. Hal itu diharapkan dapat mempererat hubungan dalam masyarakat agar tidak terjadi konflik dan perpecahan antar masyarakat.

Jumat, 19 April 2013

Analisa Pengobatan Dengan Ruqiyah

 “PENGOBATAN DENGAN RUQIYAH”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan
Dosen pengampu: Zumrotul Choiriyah, S.Kep., Ns., M.Kes





Disusun oleh:

Nama
NIM
Kelas
Semester
: Nurul Chotimah
: 010112a073
: PSIK B
: II (Dua)
                                                                                                            



PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
STIKES NGUDI WALUYO
UNGARAN
2013



A.      Pengertian
Ruqyah menurut bahasa adalah bacaan, mantra atau jampi-jampi. Makna ruqyah secara bahasa ini ada dua macam. Yaitu ruqyah syar’iyah (Islami) dan ruqyah syirkiyah (tidak Islami alias bernuansa syirik). Karena bacaan atau mantra itu ada yang maknanya sesuai dengan syari’at Islam, ada yang malah bertentangan.
Adapun ruqyah menurut istilah syari’at Islam, adalah “Bacaan yang terdiri dari ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah yang shahih, untuk memohon kesembuhan kepada Allah dari gangguan yang ada, atau memohon kepada-Nya perlindungan dari kejahatan yang akan datang atau yang dikhawatirkan.” Inilah definisi ruqyah secara istilah yang sesuai syari’at Islam atau jenis praktik ruqyah yang dibolehkan oleh Rasulullah.
Ruqyah dalam pengertian bahasa sudah ada sejak zaman dahulu, sebelum diutusnya Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, bahkan ada yang mengatakan bahwa keberadaan ruqyah itu seiring dengan keberadaan manusia di bumi ini. Dalam suatu hadits dijelaskan bahwa Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam meruqyah kedua cucunya (Hasan dan Husein radhiyallahu ‘anhuma) dengan ruqyah yang pernah dibaca oleh Nabi Ibrahim ‘alaihis salam saat beliau meruqyah kedua anaknya (Isma’il dan Ishaq ‘alaihimas salam).

B.       Analisa Ruqiyah Dari Segi Agama Islam
Ruqyah, jama’nya adalah “ruqaa”, yaitu bacaan-bacaan untuk pengobatan yang syar’i (yaitu didasarkan pada riwayat yang shahih, atau sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati oleh para ‘Ulama). Dengan kata lain “Ruqyah” adalah suatu cara untuk mengobati guna-guna, sihir, dan penyakit lainnya menurut Al-Qur’an dan Sunnah.
Penyembuhan dengan Al-qur’an dan apa yang dicontohkan dan ditegaskan oleh Nabi Muhammad SAW, merupakan penyembuhan yang bermanfaat sekaligus sebagai penawar yang sempurna.
Allah SWt berfirman :
Dan Jikalau kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka . mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh.”

Selasa, 23 April 2013

Model Konseptual Keperawatan Sister Callista Roy


Sebelum mengenal konsep dasar keperawatan Callista Roy akan lebih baik jika mengetahui filosofi, falsafah keperawatan. Filsafah keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasarkan pada alasan logis dan metode empiris.
Contoh dari falsafah keperawatan menurut Roy ( Mc Quiston, 1995 ) : Roy memiliki delapan falsafah yang kemudian dibagi menjadi dua yaitu empat berdasarkan falsafah humanisme dan empat yang lainnya berdasarkan falsafah veritivity.
Falsafah humanisme / kemanusiaan berarti bahwa manusia itu memiliki rasa ingin tahu dan menghargai, jadi seorang individu akan memiliki rasa saling berbagi dengan sesama dalam kemampuannya memecahkan suatu persoalan atau untuk mencari solusi, bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu, memiliki holism intrinsik dan selalu berjuang untuk mempertahankan integritas agar senantiasa bisa berhubungan dengan orang lain.
Falsafah veritivity yaitu kebenaran , yang dimaksud adalah bahwa ada hal yang bersifat absolut. Empat falsafah tersebut adalah :
a)      tujuan eksistensi manusia
b)      gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
c)      aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan umum.
d)     nilai dan arti kehidupan.
Roy kemudian mengemukakan mengenai konsep mayor, berikut beberapa definisi dari konsep mayor Callista Roy,
a.       sistem adalah kesatuan dari beberapa komponen atau elemen yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu kesatuan yang meliputi adanya input, control, proses, output dan umpan balik.
b.      derajat adaptasi adalah perubahan tetap sebagai hasil dari stimulus fokal, konsektual dan residual.
c.       problem adaptasi adalah kejadian atau situasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
d.      stimulus fokal adalah stimulus yang mengharuskan manusia berespon adaptif.
e.       stimulus konsektual adalah seluruh stimulus yang memberikan kontribusi perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh stimulus fokal.

Lapisan Sosial Masyarakat


Lapisan sosial atau stratifikasi sosial yaitu suatu pelapisan sosial yang membagi ke dalam tingkatan-tingakatan tertentu dalam masyarakat yang kemudian membedakan antara satu dengan yang lain dalam kehidupan bermayarakat. Setiap masyarakat memiliki lapisan sosial masing-masing. Di kota Boyolali terdapat banyak lapisan sosial dalam masyarakat, salah satunya di daerah tempat tinggal saya, yaitu di Desa Urutsewu Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Lapisan sosial yang terdapat di daerah saya tersebut juga bermacam-macam mulai dari lapisan atas, lapisan menengah, dan  lapisan bawah.
Penggolongan pelapisan sosial tersebut biasanya berdasarkan ekonomi, pendidikan, dan jabatan atau status dalam masyarakat. Ekonomi membedakan masyarakat  menurut besarnya pendapatan atau kekayaan seseorang. Pendidikan membedakan masyarakat antara yang berpendidikan tinggi dengan orang yang berpendidikan rendah atau bahkan tidak berpendidikan. Status dalam masyarakat menunjuk pada perbedaan martabat dan jabatan yang dimiliki seseorang dalam masyarakat. Pada dasarnya perbedaan martabat akan mengarah pada siapa yang akan menghormati dan siapa yang akan dihormati.
Di kota Boyolali khususnya di desa Urutsewu terdapat lapisan sosial yang bermacam-macam. Tingkat pendidikannya rata-rata. Sebagian dari masyarakat yang dapat meneruskan pendidikannya sampai perguruan tinggi dapat bekerja sebagai polisi, dokter, dosen, guru, tentara, pegawai bank, bahkan ada juga yang menjabat sebagai anggota DPR. Selain itu kekayaan juga membuat strata dalam masyarakat bagi yang mempunyai tingkat  ekonomi menengah karena mendapat warisan dari keluarga ataupun saudara, namun juga ada anggota masyarakat yang stratanya meningkat karena melalui usaha-usaha seperti pendidikan yang tinggi serta membuka usaha.
Namun dari seluruh masyarakat tersebut banyak yang memiliki tingkat ekonomi rendah. Mereka hanya dapat bekerja sebagai pedagang di pasar, peternak, petani, karyawan pabrik, tukang ojek, dan tukang parkir. Bahkan ada juga yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Tetapi sebagian dari masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi rendah tersebut tidak sedikit pula yang dapat membiayai anak-anaknya sampai masuk perguruan tinggi. Walaupun hanya bekerja sebagai pedagang di pasar, petani, peternak, tukang ojek, dsb. mereka berusaha untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai perguruan tinggi. Itu semua karena perjuangan dan keinginan mereka yang tidak ingin anak-anaknya bodoh. Mereka pun ingin anak-anaknya memiliki pekerjaan yang layak.
Semua masyarakat dengan ekonomi menengah maupun ekonomi rendah tinggal berdampingan tanpa membedakan strata-strata yang dimiliki. sehingga tidak ada konflik masyarakat yang disebabkan oleh strata sosial. Masyarakat hidup bersama dengan saling membantu satu sama lain dan membuat kerukunan yang sangat erat, dengan cara membentuk organisasi-organisasi seperti karang taruna pemuda pemudi, perkumpulan bapak-bapak, serta organisasi ibu-ibu dalam PKK. Hal itu diharapkan dapat mempererat hubungan dalam masyarakat agar tidak terjadi konflik dan perpecahan antar masyarakat.

Jumat, 19 April 2013

Analisa Pengobatan Dengan Ruqiyah

 “PENGOBATAN DENGAN RUQIYAH”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan
Dosen pengampu: Zumrotul Choiriyah, S.Kep., Ns., M.Kes





Disusun oleh:

Nama
NIM
Kelas
Semester
: Nurul Chotimah
: 010112a073
: PSIK B
: II (Dua)
                                                                                                            



PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
STIKES NGUDI WALUYO
UNGARAN
2013



A.      Pengertian
Ruqyah menurut bahasa adalah bacaan, mantra atau jampi-jampi. Makna ruqyah secara bahasa ini ada dua macam. Yaitu ruqyah syar’iyah (Islami) dan ruqyah syirkiyah (tidak Islami alias bernuansa syirik). Karena bacaan atau mantra itu ada yang maknanya sesuai dengan syari’at Islam, ada yang malah bertentangan.
Adapun ruqyah menurut istilah syari’at Islam, adalah “Bacaan yang terdiri dari ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah yang shahih, untuk memohon kesembuhan kepada Allah dari gangguan yang ada, atau memohon kepada-Nya perlindungan dari kejahatan yang akan datang atau yang dikhawatirkan.” Inilah definisi ruqyah secara istilah yang sesuai syari’at Islam atau jenis praktik ruqyah yang dibolehkan oleh Rasulullah.
Ruqyah dalam pengertian bahasa sudah ada sejak zaman dahulu, sebelum diutusnya Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, bahkan ada yang mengatakan bahwa keberadaan ruqyah itu seiring dengan keberadaan manusia di bumi ini. Dalam suatu hadits dijelaskan bahwa Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam meruqyah kedua cucunya (Hasan dan Husein radhiyallahu ‘anhuma) dengan ruqyah yang pernah dibaca oleh Nabi Ibrahim ‘alaihis salam saat beliau meruqyah kedua anaknya (Isma’il dan Ishaq ‘alaihimas salam).

B.       Analisa Ruqiyah Dari Segi Agama Islam
Ruqyah, jama’nya adalah “ruqaa”, yaitu bacaan-bacaan untuk pengobatan yang syar’i (yaitu didasarkan pada riwayat yang shahih, atau sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati oleh para ‘Ulama). Dengan kata lain “Ruqyah” adalah suatu cara untuk mengobati guna-guna, sihir, dan penyakit lainnya menurut Al-Qur’an dan Sunnah.
Penyembuhan dengan Al-qur’an dan apa yang dicontohkan dan ditegaskan oleh Nabi Muhammad SAW, merupakan penyembuhan yang bermanfaat sekaligus sebagai penawar yang sempurna.
Allah SWt berfirman :
Dan Jikalau kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka . mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh.”